PELATIHAN MENULIS BERITA
Apa itu Berita?
Berita dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah cerita atau keterangan mengenai sebuah kejadian atau peristiwa yang hangat. Namun sebenarnya tidak ada pengertian baku tentang berita. Meski banyak wartawan senior dalam dan luar negeri mencoba membuatkan definisi, namun tetap saja dianggap belum sempurna. Seperti Seorang pakar Inggris, Nothclife, mengungkapkan bahwa berita adalah peristiwa yang mampu menarik perhatian dan rasa ingin tahu. Berarti Nothclife lebih menekankan pada ketidaklaziman dan keanehan. Pengertian Nothclife ini jelas bisa dibantah dengan contoh berikut; ‘’Seekor anjing menggigit orang’’ adalah hal yang biasa. Tapi, jadi aneh dan tak lazim kalau ‘’Seseorang menggigit anjing’’. Tapi, bagaimana kalau yang digigit anjing itu orang terkenal, seperti artis, menteri atau mungkin presiden, jadi menarik bukan?
Dengan demikian, muncullah ungkapan bahwa news is difficult to define, because involves many variabel factors. (Berita sulit didefinisikan, karena mengandung banyak faktor dan variabel). Dengan demikian, berita lebih mudah dikenali daripada diberikan batasan. Sebagai ilustrasi saja, membuat pengertian tentang berita sama halnya ketika kita mendefinisikan kata ‘’makan’’.
Namun untuk memperjelas pemahaman kita secara sederhana, maka berita dapat didefinisikan sebagai laporan seorang jurnalistik atau wartawan tentang fakta yang kemudian dipublikasikan melalui media baik cetak maupun elektronik.
Mengenal Unsur Berita
Dalam sebuah berita harus mencakup unsur pokok yang terangkum dalam 5W + 1H. What (Apa), Who (Siapa), Where (Dimana), When (Kapan), Why (Kenapa), dan How (Bagaimana). Unsur tersebut harus ada dalam sebuah berita. Jika ada salah satu unsur yang tidak tercakup, maka berita yang kita sampaikan terasa kurang sedap.
Objek Berita
Dalam sebuah berita ada tiga tingkatan fakta yang harus kita pahami dan hal tersebut dikatakan sebagai objek berita.
1) Peristiwa, yaitu kejadian yang baru saja terjadi. Seperti tadi pagi ada anak kecil yang terserempet mobil di dekat lampu merah.
2) Kasus, yaitu peristiwa yang berkelanjutan yang melahirkan peristiwa yang lainnya. Misalnya anak kecil itu sedang mengamen untuk membantu kehidupan orang tuanya yang serba kekurangan.
3) Fenomena, yaitu kasus yang sudah mewabah, atau terjadi dimana-mana. Misalnya banyak orang tua memperkerjakan anak dibawah umur dengan dalih untuk membantu perekonomian keluarga.
Nilai Berita
Sebuah berita layak atau tidak tergantung dengan nilai yang diusungnya. Adapun nilai-nilai tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pembacanya.
1) Kedekatan. Peritiwa yang memiliki kedekatan dengan kehidupan khalayak, baik secara geografis maupun psikis.
2) Bencana. Setiap manusia membutuhkan rasa aman. Dan setiap ancaman terhadap rasa aman akan menggugah perhatian setiap orang.
3) Konflik. Ancaman terhadap rasa aman yang ditimbulkan manusia. konflik antar individu, kelompok, maupun negara tetap akan mengubah perhatian setiap orang.
4) Ketokohan. Biasanya rasa ingin tahu terhadap seseorang publik figur yang cukup besar.
5) Dampak. Peristiwa yang memiliki dampak langsung dalam kehiduapn masyarakat.
6) Unik. Manusia cenderung ingin mengetahui hal yang unik, aneh, dan lucu.
7) Aktual (baru). Suatu peristiwa yang baru pasti akan senantiasa memancing rasa ingin mengetahui seseorang.
8) Kontroversial.
9) Human interest. Derita cenderung dijauhi manusia. dan derita sesama cenderung menarik minat untuk mengetahuinya.
10) Ketegangan.
11) Dramatik.
12) Ekslusif
Cara Memperkaya Data Dalam Berita
Dalam menulis berita, seorang jurnalis membutuhkan sebuah data yang valid dan dapat dipertangguung jawabkan. Adapun cara untuk menggali data tersebut sebagai berikut:
1) Observasi (Pengamatan).
Observasi adalah salah satu cara menggali data dengan menggunakan kepekaan indra jurnalis saat mengamati realitas. Dengan mengamati fokus berita yang ingin disampaikan, maka jurnalis dapat menambahkan data dengan cara tersebut.
2) Wawancara
Wawancara ini memegang peranan penting dalam penggalian data. Mealui wawancara akan didengarkan secara langsung dari seseorang yang terlibat dalam sebuah peristiwa tertentu. Dengan keterangan dari banyak narasumber, akan dapat memperjelas fokus sebuh berita. Selain itu, wawancara berfungs untuk mengklarifikasi informasi yang dirasa masih tabu.
Struktur Berita
JUDUL. Judul berfungsi sebagai etalase berita. Oleh sebab itu, judul harus disusun dengan menarik dan memahamkan. Judul dibuat dengan kalimat lengkap (SPO).
LEAD. Lead adalah paragraf pertama dari berita. Paragraf tersebut menjadi bagian yang terpenting dari berita yang dapat disarikan untuk menjadi judul berita. Lead ini menjadi gerbang kedua setelah judul dalam menarik perhatian pembaca. Sehingga kemasan lead juga harus menarik dan mampu mencakup isi berita secara keseluruhan.
Ada dua tipe LEAD dalam sebuah berita.
1) Lead Formal yang berisi jawaban dari 5W +1 H. Contoh: Presiden Habibi di Istana Senin (11/07) menghimbau rakyat agar ikut pemilu 1999 demi terselenggaranya demokrasi.
2) Lead Informal yang berisi sebagian dari 5W + 1H. Contoh: Mendikbud akan mengundurkan diri bila pertanggungjawaban Presiden Gus Dur ditolak MPR.
Pada umumnya lead tidak lebih dari 35 kata, karena bila berlebihan dapat membingungkan pembaca. Sedangkan keterangan lain-lain dapat diletakkan di badan berita.
TUBUH BERITA. Ini adalah kelanjutan dari LEAD yang biasanya berupa unsur Why dan How. Selain itu biasanya Badan Berita berupa keterangan lanjutan ditandai dengan memperjelas unsur “Apa”, “Siapa”, “Mengapa”, dan “Bagaimana”.
PENUTUP. Dalam sebuah berita, penutup biasanya dikatakan sebagai pelengkap saja. Sesuai dengan kebutuhan jurnalis.
TIPS MENULIS PERISTIWA
1) Kenali Tempat dan Situasinya
2) Kenali para pelaku Prisitiwa dan Perangkat yang menyertainya
3) Amati proses aksi dan reaksi pelaku dalam peristiwa itu
4) Apabila ada hal-hal asing atau ta dimengerti, harus mencari tahu.
5) Sebagai kelengkapan berita, perlu mencari latar belakang peristiwa.
PENUTUP
Demikian materi sederhana telah saya susun, semoga bermanfaat bagi adik-adik semua. Kunci utama dari seorang jurnalis adalah rasa keingintahuan. Sebagai generasi remaja sudah sepatutnya adik-adik semua memupuk rasa ingin tahu dengan melahap banyak informasi baik seputar sekolah kita ataupun informasi yang lebih umum. Semangat dalam berproses, semoga dapat menjadi jurnalis-jurnalis yang handal.
Refrensi:
Modul Pelatihan Jurnalistik Keluarga Besar Mahasiswa Bidikmisi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Disampaikan apda 02 Desember 2015
Wobowo, Indiwan Seto Wahyu. Pelatihan Jurnalistik SLTA se-derajat. Disampaikan pada 06 Juni 2014.
Disampaikan dalam acara Workshop Jurnalistik yang diadakan oleh PAC IPNU IPPNU Gondanglegi - Kabupaten Malang
Tags:
Makalah
0 komentar